bahkan, membayangkan kata-katamu saja pipiku sudah basah, berlinang air mata. apalagi aku harus membaca pesan singkat waktu itu.

Hanya bisa merindu, tanpa dapat kembali.  Hanya bisa merasakanmu melalui mimpi, dan hayalan.

aromamu tercium, masuk ke batang hidungku. kulitku hangat, karna sentuhan lembutmu. suaramu terdengar jelas di daun telingaku. ah, percuma, semua hanya fantasiku semata.

mengertilah perasaanku. bacalah pikiranku. aku muak menjerit-jerit dalam hati.